Get Free Shots from Snap.com
KITA SONGSONG SEMESTERAN KENAIKAN KELAS DENGAN PERSIAPAN YANG MATANG

SELAMAT DATANG DI BLOG SMP

Sabtu, 30 April 2011

CORAK BATIK



corak rama kembang
Industri batik Kudus pada awalnya diproduksi secara home industri pada tahun 1800 M. Pusat produksi batik di Kawasan Kudus Kulon ( Kudus bagian barat ). Sesuai dengan sosiokultural yang berlaku pada masa itu bahwa gadis-gadis Kudus Kulon dalam menjalani kehidupannya dipingit oleh orang tua mereka. Untuk mengisi waktu, gadis-gadis tersebut diajari membatik. Selain Rama Kembang, Beras Kecer dan Alas kobong, motif kapal kandas merupakan motif yang digemari para pembeli. Nama kapal kandas terinspirasi pada bangunan rumah kuno berbentuk kapal ( omah kapal ). Batik Kudus memiliki corak yang dominan berwarna hijau. Ciri dan corak khusus inilah yang membedakan batik Kudus dengan produksi batik daerah lain.
corak kapal kandas
corak beras kecerspan
Baca selanjutnya..

TARIAN ADAT KUDUS

Tari Kretek
menggambarkan proses pembuatan rokok kretek tradisional
Penampilannya meliputi :
• Menyiapkan bahan baku
• Mencampur tembakau, cengkih dan saus
• Melinting rokok
• Merapikan rokok (mbatil)
• Mengemas rokok
• Memasarkan hasil produksi



Tari Terbang Papat
menggambarkan kebahagiaan muda mudi









Tari Cendono Cendani

menceritakan asmara dan cinta antara si kembar Cendono Cendani
Baca selanjutnya..

ACARA ADAT KUDUS



Buka Luwur
buka luwur merupakan upacara penggantian kain klambu penutup makam yang berlangsung tiap tahun. Upacara buka luwur diawali dengan penglepasan luwur lama dan dilanjutkan dengan pemasangan luwur yang baru. Upacara ini dirangkai dengan pengajian umum dan tahlil bersama.
• Buka luwur Sunan Kudus dilaksanakan setiap tanggal 10 Syuro
• Buka luwur Sunan Muria dilaksanakan setiap tanggal 16 Syuro


Kupatan
kupatan yaitu tradisi yang dilaksanakan pada hari ke 7 setelah Idul Fitri dengan keramaian hiburan rakyat mulai pagi sampai sore. Kupatan dilaksanakan di berbagai daerah antara lain di Bulusan Desa Hadipolo (Kec. Jekulo), Desa Kesambi (Kec. Mejobo), Sendang Jodo Desa Purworejo (Kec. Bae).



1. Dandangan
dandangan yaitu tradisi menyambut datangnya Bulan Romadlon / bulan puasa yang dilaksanakan di sekitar Menara Kudus. Puncak acara adalah pada malam 1 Romadhon.Masyarakat berkumpul di sekitar Masjid Menara Kudus untuk mendengarkan pengumuman dan bedug yang dipukul bertalu-talu sebagai tanda dimulainya ibadah puasa keesokan harinya. Banyaknya masyarakat yang berkumpul tersebut dimanfaatkan para pedagang kecil dan mainan anak-anak untuk menjajakan dagangannya.

2. Ampyang
ampyang merupakan salah satu acara tradisional yang bertujuan untuk memperingati hari kelahiran Nabi besarMuhammad SAW. Ampyang dilaksanakan di Desa Loram Kulon.Berdasaran cerita, ampyang adalah sejenis krupuk bentuk bulat dan beraneka warna yang dijadikan hiasan tempat makan dari bambu ( didalamnya terdapat nasi dan lauk pauk ) diusung ke Masjid Wali At Taqwa Loram Kulon.
Baca selanjutnya..

LAMBANG KUDUS


Lambang Kabupaten Kudus dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian atas, tengah dan bawah, meliputi :
1. BAGIAN ATAS
  • Tulisan KUDUS, berarti nama wilayah/daerah, yaitu Kabupaten Kudus
  • Ukir-ukiran, melambangkan nilai-nilai cipta dan budaya yang tinggi dari rakyat Kudus
2. BAGIAN TENGAH
  • Menara Kudus, melambangkan kebesaran agama Islam
  • Bintang Sudut Lima, berarti keteguhan beragama/Iman
  • Keris bengkok/eluk sembilan, lambang ksatria
  • Pohon Beringin, lambang kepemimpinan dan pengayoman.
  • Empat tingkat lantai alas / altar dan lima mata rantai, berarti tahun proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indoneia 1945
  • Rantai, berarti persatuan
  • Dua buah gunung, berarti adanya sumber kekayaan alam.
  • Warna biru tua, berarti ketenangan dan keuletan.
  • Tanah datar, melambangkan cita-cita keadilan sosial yang merata
  • Warna Hijau, berarti kesuburan.
  • Langit, melambangkan cita-cita yang tinggi dan luhur.
  • Warna biru muda, berarti tenang dan bersemangat
  • Setangkai padi, melambangkan kemakmuran pangan
  • Jumlah padi tujuh belas butir, berarti tanggal Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia 17-8-1945
  • Buah kapas, melambangkan kemakmuran sandang
  • Jumlah kapas delapan, berarti bulan Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia 17-8-1945
  • Warna hitam, berarti abadi
  • Bendera merah putih, melambangkan ketaatan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. BAGIAN BAWAH
  • Rokok kretek klobot, berarti Kudus merupakan daerah Industri Rokok (penemu rokok kretek)
  • Jumlah rokok lima, merupakan bulan lahirnya lambang daerah ini (bulan Mei)
  • Dua batang tebu, melambangkan bahwa Kudus ada tebu rakyat yang menghasilkan gula tebu (gula Jawa), dan tebu pemerintah yang menghasilkan gula pasir
  • Ruas enam dan daun sembilan, menunjukkan tahun lahirnya lambang daerah ini yaitu 1969
  • Dua puluh lilin, menunjukkan tanggal lahirnya lambang daerah ini, yaitu 20 Mei 1969
  • Jumlah sembilan jari-jari kemudi, berarti bahwa Kabupaten Daerah Tingkat II Kudus dibagi menjadi sembilan wilayah kecamatan.
  • Benang Lawe, menunjukkan bahwa Kudus juga daerah industri benang tenun (tekstil) baik usaha pemerintah maupun swasta, termasuk juga home industri.
  • Selain tiga bagian tersebut, masih ada arti dan makna lain dalam lambang daerah Kabupaten Kudus yaitu:
  • Bentuk perisai, mengandung maksud pertahanan dan perlindungan
  • Semboyan NAGRI CARTA BHAKTI, berarti wilayah/ daerah Kudus, pemerintah dan rakyat di daerah yang selalu sibuk bekerja sesuai fungsi masing-masing, sepi ing pamrih, rame ing gawe untuk menuju cita-cita tata tentrem kerta raharja (masyarakat adil dan makmur lahir batin) dengan bakti, cinta dan taat kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • Semua pelisir (tepi dan dalam) berwarna kuning mas, melambangkan kebulatan tekad pemerintah dan rakyat Kudus menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila
  • Dua buah gunung adalah Gunung Muria (Kudus sebelah Utara) yang menjadi latar belakang daerah Kudus, ternyata mengandung macam-macam mineral dan hasil pertanian: posphat, mangaan, kopi, panili, kapuk randu, dan lainnya. Di tempat ini terdapat juga Makam Kanjeng Sunan Muria (Raden Mas Said), salah seorang Wali Sembilan, penyebar agama Islam yang terkenal, tempat istirahat (Pesanggrahan) Colo, air terjun Monthel dan pertamanan
Baca selanjutnya..

SEKILAS KOTA KUDUS

Kondisi Geografis
Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah mencapai 42.516 Ha atau sekitar 1,31 persen dari luas Provinsi Jawa Tengah. 48,40% merupakan lahan sawah dan 51,60% adalah bukan sawah. Letak Kabupaten Kudus antara 110 36' dan 110 50' BT dan antara 6 51' dan 7 16' LS. Jarak terjauh dari barat ke timur adalah 16 km dan dari utara ke selatan 22 km. Batas Kabupaten Kudus :

* Sebelah Utara : Kabupaten Jepara dan Pati
* Sebelah Timur : Kabupaten Pati
* Sebelah Selatan : Kabupaten Grobogan dan Pati
* Sebelah Barat : Kabupaten Demak dan Jepara

Secara administratif, Kabupaten Kudus terbagi dalam 9 kecamatan, 123 desa, 9 kelurahan. Kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Dawe yaitu sekitar 8.584 Ha ( 20,19 % ) sedangkan yang paling kecil adalah Kecamatan Kota seluas 1.047 Ha ( 2,46 % ) dari luas Kabupaten Kudus. Sebagian besar jenis tanah di Kabupaten Kudus adalah aluvial coklat tua sebesar 32,12 % dari luas tanah di Kabupaten Kudus. Dimana sebagian besar tanahnya memiliki 0,2 derajat dan kedalaman efektif lebih dari 90 cm.


Ditinjau dari topografi, Kabupaten Kudus memiliki ketinggian terendah 5 meter di atas permukaan air laut yang berada di Kecamatan Undaan dan ketinggian tertinggi 1600 meter di atas permukaan air laut berada di Kecamatan Dawe. Kelerengan 0-8% menempati di daerah dataran antara lain di Kecamatan Undaan (Desa Undaan Kidul, Desa Undaan Lor, Desa Undaan Tengah), Kecamatan Kaliwungu (Desa Blimbing Kidul, Desa Sidorekso, Desa Kaliwungu, Kecamatan Gebog, Kecamatan Dawe (Desa Margorejo, Desa Samirejo, Desa Karangrejo, Desa Cendono) dan Kecamatan Jekulo (Desa Jekulo). Kelerengan 8-15% menempati sebagian Kecamatan Jekulo, Kecamatan Dawe sebelah selatan, Kecamatan Gebog (Desa Gribig) dan Kecamatan Mejobo (Desa Jepang). Kelerengan 15-25% menempati Kecamatan Dawe (Desa Kajar) dan Gunung Patiayam bagian Timur. Kelerengan 25-45% menempati di daerah Gunung Patiayam bagian utara, Kecamatan Gebog (Desa Padurenan). Kelerengan > 45% menempati Kecamatan Dawe (Desa Ternadi) Kecamatan Gebog (Desa Rahtawu, Desa Menawan) dan daerah Puncak Muria bagian selatan.


Kondisi iklim di Kabupaten Kudus secara umum dipengaruhi oleh zona iklim tropis basah. Bulan basah jatuh antara bulan Oktober-Mei dan bulan kering terjadi antara Juni-September, sedang bulan paling kering jatuh sekitar bulan Agustus. Curah hujan yang jatuh di daerah Kudus berkisar antara 2.000-3.000 mm/tahun, curah hujan tertinggi terjadi di daerah puncak Gunung Muria, yaitu antara 3.500-5.000 mm/tahun. Temperatur tertinggi mencapai 33 o C dan terendah 26 o C dengan temperatur rata-rata sekitar 29 o C dan kelembaban rata-rata bulanan berkisar antara 72%-83%. Angin yang bertiup adalah angin barat dan angin timur yang bersifat basah dengan kelembaban sekitar 88%, kecepatan angin minimum 5 km/jam dan kecepatan angin maksimum dapat mencapai 50 km/jam.

Demografi Penduduk

Sebagian besar penduduk bekerja di sektor industri pengolahan, yaitu 42,05%. Hal ini tidak lepas dari banyaknya industri pengolahan khususnya rokok yang ada di Kabupaten Kudus. Sedangkan sektor kedua adalah sektor pertanian, kehutanan, perkebunan, dan perikanan dengan%tase rata-rata sebesar 15,89%. Diikuti dengan sektor perdagangan (14,46%) dan sektor bangunan (9,32%).

Potensi Kabupaten Kudus
Kudus merupakan daerah industri dan perdagangan, dimana sektor ini mampu menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB. Industri yang terdapat di Kabupaten Kudus beragam macamnya. Jiwa dan semangat wirausaha masyarakat diakui ulet, semboyan jigang (ngaji dagang) yang dimiliki masyarakat mengungkapkan karakter dimana disamping menjalankan usaha ekonomi juga mengutamakan mencari ilmu. Dilihat dari peluang investasi bidang pariwisata, di Kabupaten Kudus terdapat beberapa potensi yang bisa dikembangkan baik itu wisata alam, wisata budaya maupun wisata religi. Bidang agrobisnis juga ikut memberikan citra pertanian Kudus. Jeruk Pamelo dan Duku Sumber merupakan buah lokal yang tidak mau kalah bersaing dengan daerah lain. Dalam hal seni dan budaya, Kudus mempunyai ciri khas yang membedakan Kudus dengan daerah lain. Diantaranya adalah seni arsitektur rumah adat Kudus, kekhasan produk bordir dan gebyog Kudus. Keanekaragaman potensi yang dimiliki Kudus diharapkan mampu menarik masyarakat luar untuk bersedia hadir di Kudus. Dengan kondisi geografis terletak pada persimpangan jalur transportasi utama Jakarta-Semarang-Surabaya dan Jepara-Grobogan, Kabupaten Kudus merupakan wilayah yang sangat strategis dan cepat berkembang serta memiliki peran utama sebagai pusat aktivitas ekonomi.
Baca selanjutnya..

TRANSLATE

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

GEO VISITE


INFO

PENGUMUMAN UN AKAN DI LAKSANAKAN TGL 7 MEI 2010 SELAMAT ATAS SUKSESNYA KUDUS MEMECAHKAN REKOR MURI MEMAINKAN SERULING 5180 YANG DI PROMOTORI OLEH MGMP-SENI

INFO KELAS

BELAJAR DENGAN SUNGGUH 2 | KREATIF | TIDAK MUDAH PUTUS ASA | MENERIMA MASUKAN | SPORTIF | NASIONALIS | AGAMIS